Amcham In The News
Dubes AS Kritisi Pasal Moralitas, UU Hukum Pidana Pengaruhi Investasi Asing di Indonesia?
Dec 06, 2022 | Marcheilla Ariesta

Jakarta: Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Kim membahas mengenai iklim investasi Indonesia. Ia mengatakan, perusahaan AS sangat ingin memperdalam hubungan dengan Indonesia, karena kesamaan nilai.
 
Namun, ia menyoroti Undang-Undang Hukum Pidana yang baru. Sung Kim mengkritisi pasal-pasal moralitas yang ada di sana.
 
"Saat ini, kami mencermati pembahasan undang-undang hukum pidana di Indonesia," kata Sung Kim dalam pidatonya di AmCham Investment Summit, Selasa, 6 Desember 2022.

"Kami tetap prihatin bahwa pasal-pasal moralitas yang mencoba mengatur apa yang terjadi dalam rumah tangga orang dewasa yang saling setuju dapat berdampak negatif terhadap iklim investasi di Indonesia," sambungnya.
 
Ia mengatakan, mengkriminalisasi keputusan pribadi individu akan menjadi bagian besar dalam matriks keputusan banyak perusahaan. Hal ini menentukan mereka akan berinvestasi di Indonesia atau tidak.

" Hasilnya dapat mengakibatkan berkurangnya investasi asing, pariwisata, dan perjalanan," imbuh dia.
 
Menurut Sung Kim, keberhasilan G20 telah menunjukkan jalur positif bagi masa depan Indonesia. Namun, katanya, penting untuk melanjutkan dialog dan memastikan rasa saling menghormati, termasuk pada LGBTQI .
 
"Negara-negara seperti Indonesia dan AS dapat saling belajar tentang cara memastikan masyarakat inklusif untuk semua," sambungnya.
 
Dalam pidatonya tersebut, Sung Kim memuji kesuksesan Indonesia dalam presidensi G20. Menurutnya, keberhasilan tersebut menunjukkan pentingnya investasi dalam upaya memperkuat ekonomi kita setelah terkena dampak pandemi covid-19.
 
Ia menyebutkan, dalam kegiatan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investment, atau disingkat PGII) di Bali, Presiden AS Joe Biden, Presiden Joko Widodo, dan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen menunjukkan kepada dunia akan pulih bersama dan lebih kuat. 
 
"Negara-negara G7 memobilisasi 600 miliar dolar pada 2027 untuk investasi infrastruktur di negara berpenghasilan rendah dan menengah – infrastruktur yang berkelanjutan, transparan, dan berkualitas," ujarnya.
 
Ia menjelaskan, pada G20, Presiden Biden, Presiden Jokowi, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga mengumumkan peluncuran Kemitraan Transisi Energi yang Adil – dikenal sebagai “JET-P” – dengan Indonesia. Ini, katanya, merupakan tonggak penting kemitraan yang dirancang untuk menjalankan transisi sektor energi yang ambisius dan adil di Indonesia.
 
Kemitraan JETP menggabungkan ambisi iklim Indonesia tingkat tinggi dengan dukungan senilai USD20 miliar dari mitra publik dan swasta, untuk mendukung target transisi energi Indonesia yang cepat dan adil.
 
JETP akan secara signifikan mempercepat transisi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih, dengan fokus tidak hanya pada pengurangan emisi yang kuat, tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi sambil melindungi mata pencaharian masyarakat dan pekerja di sektor yang terkena dampak.
 
"Presiden Biden juga mengumumkan Millennium Challenge Corporation Compact senilai USD698 juta untuk mengembangkan infrastruktur transportasi berkualitas tinggi dan yang rendah emisi di Indonesia," ujarnya.
 
"Kami juga senang bahwa Indonesia berpartisipasi penuh dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). Empat pilar IPEF terkait perdagangan, ketahanan rantai pasokan, ekonomi bersih, dan ekonomi yang adil menyediakan peta jalan akan bagaimana Indonesia dan Amerika Serikat dapat memaksimalkan investasi yang telah dilakukan dan menarik investasi baru ke kedua negara kita," pungkas Sung Kim.
 

Apr 02, 2024 / 10:00 - 11:30
WeWork Revenue Tower
See All Events See All Reports
AmCham Update | Mar 27, 2024

Gov’t Accelerates Formation of Nuclear Energy Agency, Rp 22.8T State...

See AmCham Update
Twitter Feed